• Anti Seleksi Dalam Asuransi Kesehatan


    Asuransi Kesehatan seperti lazimnya asuransi lainnya sangat bergantung kepada jumlah portofolio yang besar untuk memenuhi Hukum Bilangan Besar. Dengan adanya portofolio yang besar tersebut, memungkinkan asuransi dapat mengkalkulasi resiko dengan tingkat error yang lebih rendah sehingga dapat dengan akurat menentukan tingkat jaminan serta premi yang akan diterapkan dan juga memungkinkan untuk meminimalisir tingkat loss secara aggregate karena adanya mekanisme subsidi silang yang efektif antar tertanggung didalam portofolio asuransi kesehatan masing-masing asuradur.

    Dalam Asuransi kesehatan, subsidi silang berjalan antara: yang sakit dengan yang sehat, yang muda dengan yang tua, antara pria dengan wanita, antara anak dengan dewasa, antara golongan menengah keatas dan golongan menengah kebawah, dan seterusnya.

    Untuk mengefektifkan jalannya subsidi silang tersebut, maka kepentingan perusahaan asuransi adalah untuk mencegah terjadinya ANTI SELEKSI (Adverse Selection).

    Pada kondisi ANTI Seleksi, yang terjadi adalah suatu keadaan dimana hanya orang-orang dengan resiko tinggi saja yang menjadi peserta atau melanjutkan kepesertaan (dalam hal renewal polis). Contoh Anti seleksi dapat berupa sebagai berikut:

    1. Memasukkan anak (anggota keluarga) tapi tidak seluruhnya. Hanya menyertakan anggota keluarga yang diketahui memiliki riwayat kesehatan kurang baik saja.
    2. Memasukkan karyawan pada Divisi / Bagian yang beresiko tinggi saja. Sementara karyawan yang bekerja di lingkungan kerja yang lebih baik / sehat tidak disertakan.
    3. Menyertakan hanya para peserta berusia lanjut, tidak diimbangi dengan peserta-peserta usia muda, dan seterusnya.
    Hal-hal tersebut diatas berpotensi meningkatkan tingkat resiko yang harus ditanggung asuradur karena mekanisme subsidi silang dalam portofolio asuransi kesehatannya tidak berjalan dengan maksimal. Para peserta usia lanjut, misalnya, tidak mendapat subsidi silang dari para peserta usia muda yang nota bene tingkat kesehatannya lebih baik.

    Akibatnya perusahaan asuransi tersebut akan semakin tinggi dalam menerapkan premi agar dapat menutupi premi resiko yang dibutuhkan untuk menjamin dalam hal terjadi klaim.


    Asuransi kesehatan adalah asuransi yang umumnya diikuti oleh suatu kelompok tertanggung secara kumpulan. Kepesertaan seringkali dikoordinasikan melalui kumpulan perusahaan, yayasan, organisasi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perusahaan asuransi kesehatan harus lebih ketat dalam menerima kepesertaan dari asuransi kumpulan tersebut sehingga meminimalisir terjadinya ANTI SELEKSI dalam portofolio Asuransi Kesehatan mereka.

    Keuntungan dari diminimalisirnya ANTI SELEKSI juga akan sangat dirasakan oleh masyarakat konsumen Asuransi Kesehatan, yaitu dengan menjadi lebih efisiennya premi yang diterapkan oleh pihak Asuransi sehingga proteksi asuransi kesehatan akan lebih merata dapat dinikmati berbagai golongan masyarakat.