• HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI DAN SEVERITY RISIKO

    Dalam berbagai aspek kehidupan, terdapat perbedaan tingkatan pada risiko. Kita tidak dapat membuat asumsi bahwa semua risiko adalah sama, beberapa ada yang lebih atau kurang berisiko daripada yang lain.

    Hal-hal yang berpengaruh terhadap tingkat resiko antara lain dari aspek seringnya kejadian (frekuensi) dan tingkat keparahan (severity).


    FREKUENSI DAN SEVERITY


    • Kita harus mengenal bahwa risiko adalah suatu kombinasi dari kemungkinan munculnya suatu peristiwa dan besarnya kerugian (severity) yang dialami atas peristiwa tersebut.
    • Kita akan melihat perbedaan antara frekuensi dan severity dari risiko dari sudut pandang asuransi.
    • Pada umumnya, terdapat hubungan antara frekuensi dan severity.
    • Pertama, untuk risiko yang frekuensinya tinggi, memiliki tingkat severity yang rendah. Kedua, untuk risiko dengan severity yang tinggi, umumnya frekuensi terjadinya rendah


    Ada 4 (empat) hubungan antara frekuensi dan severity:
    1. Frekuensi sering dan severity rendah
    2. Frekuensi sering dan severity tinggi
    3. Frekuensi jarang dan severity rendah
    4. Frekuensi sering dan severity tinggi

    • Fokus utama bisnis asuransi adalah: frekuensi peristiwa jarang terjadi tetapi apabila benar-benar terjadi dampak kerugiannya bisa sangat tinggi atau fatal Kita akan melihat perbedaan antara frekuensi dan severity dari risiko dari sudut pandang asuransi.
    • Kegiatan mencari frekuensi dan severity ini ada dalam tahap kedua proses manajemen risiko yaitu evaluasi atau analisa risiko yang dapat dilakukan dengan menggunakan data-data statistik deskriptif (penyajian data dari kejadian di masa lampau dalam bentuk diagram atau gambar) dan statistik inferential (penyajian kemungkinan kejadian di masa mendatang berdasarkan data statistik deskriptif).

    PERIL DAN HAZARD

    • Ketika melihat kasus rumah di tepi sungai, maka dapat dikatakan bahwa banjir adalah peril dan kedekatan rumah dengan sungai dapat dikatakan sebagai hazard.
    • Peril adalah penyebab utama yang memungkinkan terjadinya kerugian dan seringkali berada di luar kendali seperti badai, kebakaran, pencurian, kecelakaan kendaraan dan ledakan dsb.
    • Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil suatu peristiwa dapat dikatakan sebagai hazard, dimana ia dapat meningkatkan atau mengurangi dampak dari peril.
    • Hazard dapat bersifat fisik dan moral. Hazard yang bersifat fisik berhubungan dengan karakteristik fisik risiko seperti konstruksi bangunan, perlindungan keamanan pada toko atau pabrik, atau lokasi suatu objek. Moral hazard menitikberatkan pada aspek manusia yang mempengaruhi hasil, seperti sikap, kejujuran, kebiasaan dari orang yang ikut dalam asuransi.